Laman

Minggu, 08 Juli 2012

Kenapa Selalu Arya? #Part 1

Gw punya temen, namanya Arya Faturrahman dan biasa dipanggil Arya. Dia berasal dari Kota Palu tetapi terpaksa pindah ke Semarang karena pekerjaan ayahnya. Sekarang dia bersekolah di SMANDA SEMARANG. Saya akan menceritakan kehidupannya :
Pertama gw ketemu pas ada MOS di Smanda, gw liat dia kayak preman otomatis gw agak takut sama dia, tapi bingungnya kenapa dia seperti linglung kayak “kethek ketulup”. Ternyata waktu itu dia sedang bingung mencari tempat duduk dengan siapa. Akhirnya, ada temen gw yang menawarkan tempat duduk untuknya, wajahnya langsung berubah kayak abis ulangtahun aja “mesam-mesem gedhang goreng”. Tetapi itulah awal cerita penderitaanya di Semarang.
Saat itu bel berbunyi, tanda memulai untuk pembelajaran pertama kali di Smanda. Datanglah seorang guru, guru itu memulai pembelajaran dengan perkenalan dulu. Saat guru itu menanyai Arya :
Guru : “Arya Faturrahman!”
Arya : *angkat tangan* “Saya, Bu.”
Guru : “Asalnya darimana, Ya?”
Arya : “Dari Palu, Bu.”
Guru : “Ha? Kok jauh banget?”
Arya : “ Iya Bu, pindah ikut kerjaan Ayah.”
Tiba-tiba ada siswa lain yang langsung nyeplos aja.
X : “Enggak Bu, dilaju dari Palu sampai sini naik pesawat setiap berangkat + pulang sekolah, hahahaha!”
Arya : -_____________________-
Akhirnya semua murid di kelasku pada tertawa kepadanya dan dia pun terlihat sangat malu *anak yang malang, cpcpcpcp*.
Hari-hari selanjutnya kita semakin kenal dengan Arya dan dia pun semakin bisa Bahasa Jawa. Tapi, gw heran kenapa dia malah pintar dari kata-kata kotor yang ada di Semarang dulu seperti : nd*s, c*k, gate*i, gaje, dkk. Selain itu dia mengajari teman2 cowok kata kotor di Palu, yang nggak lain adalah “TAILASSU”, tapi gw bingung karena dia sendiri tidak tau artinya. Arya cuma bilang : “Kalo di Palu, kamu bilang kata itu pasti langsung dipukulin.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar